KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
puja dan puji syukur kita haturkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang
telah melimpahkan karunia-Nya sehingga Saya dapat menyusun makalah yang
berjudul NUZULUL QURAN. Salawat serta salam marilah kita haturkan kepada
junjungan kita nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman terang benderang semilir keimanan.
Tujuan
penulisan makalah ini adalah tidak lain dan tidak bukan untuk lebih mengkaji
dan memperdalam pengetahuan kita tentang kitab suci Al-Qur’an yang menjadi
pedoman umat manusia selama ini. Disini Saya akan membahas tentang Nuzulul
Qur’an yaitu peristiwa turunya Al-Qur’an.
Meskipun
demikian Saya mengakui bahwa apa yang Saya sajikan kedalam makalah ini masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, kritik dan
saran dari para pembaca yang budiman sangat diharapkan untuk perbaikan
selanjutnya, jikalau di dalam makalah ini terdapat kebenaran dan kegunaan,
semua itu berasal dari Allah Subhanahu Wata’ala sebaliknya, kalau di dalamnya
terdapat kekurangan dan ketidak sempurnaan semuanya itu karena kekurangan dan
keterbatasan Saya sendiri.
Akhirnya,
Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak WASPADA, M.Ag yang telah memberikan
kesempatan bagi Saya untuk mengkaji materi ini, semoga kesediaan tersebut
mendapat berkah dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT, Aamiin.
Pandeglang, 11 Oktober 2016
SUPRIYADI
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar............................................................................................................................................................ 1
Daftar
Isi............................................................................................................................................................................ 2
BAB
I PENDAHULUAN.............................................................................................................................................. 3
A.
Latar Belakang................................................................................................................................................. 3
B.
Rumusan Masalah.......................................................................................................................................... 4
C.
Tujuan Masalah............................................................................................................................................... 4
BAB
II PEMBAHASAN................................................................................................................................................ 5
A.
Maksud dan Hikmah Nuzulul Qur’an................................................................................................. 5
B.
Mengetahui Kapan Al-Qur’an diturunkan...................................................................................... 6
C.
Mengetahui Macam-macam Nuzulul Qur’an................................................................................. 7
D.
Hikmah diturunkannya Al-Qur’an Secara Bertahap................................................................ 7
1.
Meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW dan para sahabat................................... 7
2.
Tantangan dan Mukjizat.......................................................................................... 8
3.
Memudahkan Hafalan dan Pemahamannya............................................................ 8
E.
Mengetahui perbedaan Makiyah dan Madaniyah.......................................................... 8
4.
Pengertian Nuzulul Qur’an............................................................................................................... 7
5.
Periodisasi Turunnya Al-Qur’an................................................................................................... 8
6.
Hikmah Diturunkannya Al-Qur’an Secara
Berangsur-angsur................................... 9
BAB
III PENUTUP.................................................................................................................................................... 10
Daftar
Pustaka........................................................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Secara
umum, diutusnya para rosul bertujuan untuk membimbing, menyelamatkan, dan menyejahterakan
umat manusia. Manusia jelas membutuhkan rosul, kebutuhan ini, seperti kita
dapat amati dalam sejarah umat-umat terdahulu. Sehingga, para rosul membutuhkan
penguat atas ajaran-ajaran yang dibawahnya. Penguat-penguat itu haruslah mampu
menundukkan dan membungkam mulut golongan pembangkang dari umatnya, yang
dengannya umat dapat sadar bahwa apa yang dibawah oleh utusan adalah benar.
Penguat itu dalam syariat disebut dengan Mukjizat.
Mukjizat
harus mampu menundukkan para pengingkar dan tanpa dapat dipatahkan. Biasanya
Mukjizat disesuaikan dengan tradisi yang berkembang dalam masyarakat rosul.
Misalnya, Mukjizat tongkat Nabi Musa as. Yang dapat berubah menjadi ular besar.
Prinsip sihir yang memang sedang marak pada masa diutusnya beliau. Namun demikian,
perubahan tongkat Nabi Musa as. tidak dapat dipatahkan. sehingga para tukang
sihir Fir'aun tidak mampu untuk mencari kelemahan 'sihir' Nabi Musa as. dan
membuat mereka pada akhirnya tunduk pada kebenaran pengakuan dan ajaran Nabi
Musa as.
Berbeda
dengan Nabi Muhammad SAW. yang diutus kepada seluruh umat manusia tanpa
terkecuali. Bahkan, juga kepada Malaikat dan Jin. (Ahmad Ash Shawi, dalam
Hasyiyah Ash Shawi Ala Tafsir Al Jalalain). Maka dari itu Allah menurunkan
mukjizat yang lebih agung dibandingkan mukjizat rosul sebelum beliau, yaitu
berupa kitab Al Qur'an. Hal ini berdasarkan salah satu ayat dalam Al Qur'an
وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَذَا الْقُرْآنُ
لأنْذِرَكُمْ بِهِ وَمَنْ بَلَغَ
"Dan
Al Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan
kepadamu dan orang-orang yang telah sampai Al Qur'an (kepadanya)." (Q.S
: Al An'am 19).
Al
Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat Jibril,
pada malam Lailatul Qadar dan ayat yang pertama kali turun surat Al Alaq ayat1-5.
Sesudah
itu, ayat Al Qur'an diturunkan sedikit demi sedikit atau berangsur-angsur
sesuai dengan kehendak Allah dan selaras dengan kepentingan manusia serta
masalah-masalah yang terjadi dengan Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin.
Sehingga turunnya Al Qur'an dari mulai pertama kali turun hingga terakhir kali
diturunkan selama 22 tahun 2 bulan 22 hari yang terjadi menjadi 2 periode yaitu
periode Makiyah dan periode Madaniyah.
B.
Rumusan
masalah
1.
Apa maksud dan hikmah dibalik Nuzulul Qur'an ?
2.
Kapan Al Qur'an diturunkan ?
3.
Macam-macam Nuzulul Qur'an ?
4.
Apa Hikmah Al Qur’an turun secara
bertahap ?
5.
Apa perbedaan antara Makiyah dan
Madaniyah ?
C.
Tujuan
masalah
1.
Mengetahui maksud dan
hikmah Nuzulul Qur'an
2.
Mengetahui kapan Al Qur'an itu
diturunkan
3.
Mengetahui macam-macam Nuzulul
Qur'an
4.
Mengetahui hikmah diturunkan Al
Qur’an secara bertahap
5.
Mengetahui perbedaan Makiyah dan
Madaniyah
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Maksud dan
Hikmah Nuzulul Qur'an
Nuzulul
Qur'an artinya adalah turunnya Al-Qur'an. Turunnya Al-Qur'an untuk yang petama
kalinya biasa diperingati oleh umat Islam yang dikemas dalam suatu acara ritual
yang disebut dengan Nuzulul Qur'an. Turunnya Al-Qur'an untuk yang pertama
kalinya merupakan tonggak sejarah munculnya satu syari'at baru dari agama tauhid
yaitu agama Islam. Sebagai penyempurna dari agama-agama tauhid sebelumnya.
Al-Qur'an
turun sebagai pemecah kebuntuan di saat bejatnya moral bangsa Arab sudah sampai
pada puncaknya, budaya jahiliyah lagi merajalela, barbarismenya hukum padang
pasir dengan filosofi siapa yang kuat dialah yang menang, dan hancurnya tatanan
kemasyarakatan karena tidak adanya aturan hukum yang baku. Oleh karena itulah
Allah membuat satu penyelamatan dengan sebuah skenario yang jitu yang
menyelamatkan bangsa Arab dari kehancuran dengan diutusnya seorang nabi akhir
zaman yaitu Nabi Muhammad SAW dengan Mukjizat yang Agung Pula (Al Qur'an).
Al
Qur'an dapat dijadikan sebagai bentuk pengabdian (ibadah) kepada Allah dengan
cara membaca dan menelaahnya. Walau hanya dengan mengulang-ulang lafal-lafalnya
tanpa paham makna dan artinya, tetap akan dihargai oleh Allah SWT. Nabi saw.
bersabda, :
عَنْ اَبِى
سَعِيْدٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ, يَقُوْلُ رَبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: مَنْ شَغَلَ اْلقُرْاَنَ عَنْ
ذِكْرِى وَ مَسْئَلَتِىْ اَعْطَيْتُهُ اَفْضَلَ مَا اُعْطِىَ السَائِلِيْنَ
وَفَضْلُ كَلاَمِ اللهِ عَلَى سَائِرِ اْلكَلاَمِ كَفَضْلِ اللهِ عَلَى خَلْقِهِ
(روه ترمذ, درمي, بيهقى)
"Rosululloh
bersabda, Allah berfirman, barangsiapa yag disibukkan oleh Al Qur'an daripada
berdzikir kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya sesuatu
yang lebih utama daripada yang Aku berikan kepada orang-orang yag memohon
kepada-Ku. Dan keutamaan kalam Allah di atas seluruh perkataan adalah
seumpama keutamaan Allah atas makhluk-Nya." (H.R Tirmidzi, Darami, dan
Baihaqi).
Penghargaan
itu pada akhirnya menjadi stimulus (motivasi) yang memancing semangat umat
Islam untuk mengembangkan hal-hal yang terkait dengan Al Qur'an.
Al
Qur'an adalah dalil pertama dan utama dalam penetapan hukum Islam. Al Qur'an
merupakan pokok agama, dasar aqidah, sumber syari'at dan petunjuk bagi
orang-orang yang bertaqwa. Allah SWT. Berfirman:
ذَلِكَ
اْلكِتَابُ لَارَيْبَ* فِيْهِ* هُدًى
لِلْمُتَّقِيْنَ
"Kitab
(Al Qur'an), ini tidak ada keraguan padanya sebagai petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa." (Q.S : Al Baqarah 1-2).
Ayat
tadi menjelaskan bahwa diturunkannya Al Qur'an juga sebagai pelajaran dan
nasihat bagi umat manusia. Al Qur'an juga merupakan kitab yang memberi
penerangan dari gelapnya jalan kehidupan manusia yang tersibukkan, bahkan
tersesatkan oleh persoalan-persoalan duniawi dan gaib. Pada dasarnya, Al Qur'an
diturunkan untuk tujuan-tujuan berikut: pelajaran, pemberi penjelasan, cahaya
penerang, pembeda antara yang haq dan batil. Secara ringkas fungsi Al Qur'an
adalah sebagai kitab petunjuk.
B.
Mengetahui
kapan Al Qur'an diturunkan
Al-Ja'bari,
sebagaimana dikutip oleh Al-Suyuthi menyatakan, bahwa penurunan wahyu
adakalanya tanpa di latar belakangi oleh timbulnya suatu peristiwa, adakalanya
pula di latar belakangi oleh timbulnya suatu peristiwa atau pertanyaan yang
diajukan oleh sahabat atau yang lain. Dalam kaitannya dengan pemahaman
ayat-ayat Al Qur'an, pengetahuan akan sebab-sebab yang melatar belakangi
turunnya Al Qur'an (asbab al-nuzul) memegang peranan penting.
Al-Qur'an
turun untuk pertama kalinya pada tanggal 17 Ramadhan di saatNabi Muhammad sedang berkhalwat (semedi) di gua Hira. Firman
Allah:
اِنَّا
اَنْزَلْنَهُ فِى لَيْلَةِ اْلقَدْرِ (1)
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya
(Al-Qur'an) pada malam kemuliaan”. ( Q.S : Al Qadr. 1). Yang dimaksud dengan malam kemuliaan menurut para
ulama adalah malam lailatul qadar. atau dalam ayat lain Allah berfirman:
حَمَ
(1) وَاْلكِتَابِ اْلمُبِيْنَ (2)
اِنَّا اَنْزَاْلنَهُ فِى لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ج اِنَّا
كُنَّا مُنْذِرِيْنَ (3)
"Haa miim (1) Demi kitab (Al-Qur'an) yang
menjelaskan (2) Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang
diberkahi, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan (3)" (Q.S
: Ad Dukhon. 1-3).
Dan
Gua Hira itu gua yang terletak di Jabal Nur kurang lebih 2 km dari kota Makkah.
Di gua itulah Nabi Muhammad SAW merenung dan berfikir meminta petunjuk kepada
yang Maha Kuasa untuk merubah moral bangsanya yang sudah melebihi batas toleransi.
Saat itulah beliau didatangi Malaikat Jibril yang diutus oleh Allah untuk
menyampaikan wahyu untuk yang pertama kalinya, dan saat itu Nabi Muhammad SAW
berusia 40 tahun.
C.
Mengetahui macam-macam Nuzulul Qur'an
Mengenai
tatanan peristiwa tentang turunnya wahyu yang pertama kali itu diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau mengambil berbagai macam cara dan keadaan di
dalamnya bagaimana turunnya wahyu :
1) Malaikat Jibril
memasukkan wahyu itu ke dalam hati Nabi Muhammad SAW. tanpa memperlihatkan wujud
aslinya. Nabi Muhammad SAW tiba-tiba
saja merasakan wahyu itu telah berada di dalam hatinya.
2) Suatu ketika, malaikat Jibril juga pernah menampakkan
dirinya sebagai seorang laki-laki dan mengucapkan kata-kata di hadapan Nabi
Muhammad SAW. Itulah salah satu metode lain yang digunakan malaikat Jibril
untuk menyampaikan Al Qur’ an kepada Nabi Muhammad SAW.
3) Yang selanjutnya, wahyu juga turun kepada Nabi Muhammad SAW.
seperti bunyi gemerincing lonceng. Menurut Nabi Muhammad SAW, cara inilah yang
paling berat dirasakan, sampai-sampai beliau mencucurkan keringat meskipun
wahyu itu turun di musim yang sangat dingin, seperti diisyaratkan di dalam
hadits:
اذَ قَضَى اللهُ لِاَمْرٍ فِى
الّسَّمَاءِ ضَرَبَتِ اْلمَلَائَكِةُ بِأَجْنِحَتِهَا خُضْعَانًا لِقَوْلِهِ
كَالسِلْسِةِ عَلَى صَفْوَانٍ
"Apabila Allah menghendaki
suatu urusan langit, maka para malaikat memukul-mukulkan sayapnya karena tunduk
kepada firman-Nya, bagaikan gemerincing mata rantai di atas batu-batu yang
licin (H.R Bukhori)"
D.
Hikmah
diturunkan Al Qur’an secara bertahap
Nuzulul Qur'an dalam arti turunnya Al-Qur'an kepada Nabi
Muhammad SAW secara bertahap atau berangsur-angsur itu memiliki beberapa hikmah
sebagai berikut:
1.
Meneguhkan
hati Nabi Muhammad SAW dan para sahabat
Dakwah
Nabi Muhammad SAW pada era makkiyah penuh dengan tribulasi berupa celaan,
cemoohan, siksaan, bahkan upaya pembunuhan. Wahyu yang turun secara bertahap
dari waktu ke waktu menguatkan hati Nabi Muhammad SAW dalam menapaki jalan yang
sulit dan terjal itu.
Ketika
kekejaman Quraisy semakin menjadi. Al-Qur'an menyuruh mereka bersabar seraya
menceritakan kisah para nabi sebelumnya yang pada akhirnya memperoleh
kemenangan dakwah. Maka, seperti yang dijelaskan Syaikh Syafiyurrahman
Al-Mubarakfury (Rakhiqul Makhtum). Al-Qur'an menjadi faktor peneguh
mengapa kaum muslimin sangat kuat menghadapi cobaan dan tribulasi dakwah dalam
periode Makkiyah. Di era madaniyah, hikmah ini juga terus berlangsung. Ketika
hendak menghadapi perang atau kesulitan, Al-Qur'an turun menguatkan Nabi
Muhammad SAW dan kaum muslimin pada zaman itu.
2.
Tantangan
dan Mukjizat
Orang-orang
musyrik yang berada dalam kesesatan tidak henti-hentinya berupaya melemahkan
kaum muslimin. Mereka sering mengajukan pertanyaan yang aneh-aneh dengan maksud
melemahkan kaum muslimin. Pada saat itulah, kaum muslimin ditolong Allah dengan
jawaban langsung dari-Nya melalui wahyu yang turun kepada Nabi Muhammad SAW.
3.
Memudahkan
Hafalan dan Pemahamannya
Dengan
turunnya Al-Qur'an secara berangsur-angsur, maka para kaum muslimin menjadi
lebih mudah menghafalkan dan memahaminya. Terlebih, ketika ayat itu turun
dengan latar belakang peristiwa tertentu atau yang diistilahkan dengan asbabun
nuzul, maka semakin kuatlah pemahaman para sahabat.
E.
Mengetahui
perbedaan Makiyah dan Madaniyah
Masa
turunnya Al Qur'an dapat dibagi ke dalam dua priode pertama disebut priode
Makkiyah, yaitu masa ayat-ayat yang turun ketika Nabi Muhammad SAW masih
bermukim di mekah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, persisnya sejak 17 Ramadhan
tahun 41 dari kelahiran Nabi Muhammad SAW sampai permulaan Rabi’ul Awal 54 dari
kelahiran Nabi Muhammad Saw. Periode kedua disebut periode Madaniyah, yaitu
masa ayat-ayat yang turun setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, yaitu selama
9 tahun 9 bulan 9 hari, persisnnya dari permulaan Rabi’ul Awal tahun 54.
v Syekh Abdurrahman telah menjelaskan ciri-ciri secara umum
pada ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah sebagai berikut :
Ø Surah-surah Makkiyah terdiri dari berbagai macam ciri-ciri,
diantaranya:
a.
Mengesakan Allah
b.
Mengajak ke khittah islam
c.
Tentang hari kiamat
d.
Serta memuat kisah-kisah tentang
para nabi terdahulu.
e.
Surat-surat Makkiyah mencapai 2/3
satu mushaf al-Quran
f.
Pada umumnya pendek-pendek ayatnya.
Ø Adapun surah-surah Madaniyah memiliki ciri-ciri,
diantaranya:
a.
Pada umumnya ayat-ayatnya panjang
b.
Menjelaskan hukum-hukum waris
c.
Pembatasan atau peraturan pada agama
d.
Hak-hak yang diperoleh kaum muslim
e.
Menjelaskan tentang Jihad fi
sabilillah
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari uraian yang telah dipaparkan diatas kami ingin
menyimpulkan sebagai berikut:
a)
Al Qur’an diturunkan untuk
tujuan-tujuan pelajaran, pemberi penjelasan, cahaya penerang, pembeda antara
yang haq dan batil. Secara ringkas fungsi Al Qur'an adalah sebagai kitab
petunjuk.
b)
Al-Qur'an turun untuk pertama kalinya
pada tanggal 17 Ramadhan disaatNabi Muhammad
sedang berkhalwat (semedi) di gua Hira.
c)
Al Qur'an diturunkan sebagai
Mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW untuk penguat atas ajaran-ajaran yang
dibawahnya dan menjadi Mukjizat yang paling Agung.
d)
Al Qur'an merupakan pokok agama, dasar
aqidah, sumber syari'at dan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.
e)
Al Qur’an sebagai ujian bagi Nabi
Muhammad SAW ketika menghadapi umat.
B.
KRITIK DAN
SARAN
Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kekurangan dan
kekeliruan dalam pembahasan ini kami mohon maaf karena hal ini adalah proses
awal bagi kami. Dan dalam penulisan makalah ini kami juga mohon kritik dan
sarannya, agar dalam penulisan makalah selanjutnya lebih baik lagi. Dan juga
kami berterima kasih pada semua yang telah membantu dalam penulisan ini
DAFTAR PUSTAKA
- Maulana Muhammad Zakariya al Kandalawi, Himpunan
Kitab Fadilah A’mal, Pustaka Ramadhan.
- Forum Karya Ilmiah, Kilas Balik Teorotis Fiqh
Islam, cet. 2009, Lirboyo.
- Forum Kalimasada Lirboyo, Kearifan Syariat, cet.
11 januari 2010, Lirboyo.
- Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu
Qur’an, cet. 1992, Litera Antanusa Halim Jaya.
- Syekh Muhammad Ali ash-Shabuni, Ikhtisar Ulumul
Qur’an Praktis, cet. 2001, Pustaka Amani Jakarta.